Buah duren buah manggis yang baca dan koment
aduh maaaa “gagah, manis dan keren”
aduh maaaa “gagah, manis dan keren”
Bertemu dengan sahabat
Aku datang dari jauh di ujung selatan Propinsi Kaltim dengan membawa ketulusan dan persaudaraan. Tidak ada dalam hayal dan pikiranku kita di pertemukan dalam dunia nyata yang sama sekali tak terduga penuh kasih sayang, damai, canda ria, keperdulian, persahabatan, persaudaraan. 3 (tiga) hari bersama kita di Jogja, sebagai sahabat aku melihat di matamu yang indah yang aku mencoba membaca hati mu dik, ada ragu, juga kwatir pada seorang sahabat baru, nyata ada dan bertemu, tanpa terduga dan tanpa perencanaan benar-benar hadir. Semua karena kehendak dan janji pada Allah dan IzinNya, mempertemukan kita.
Aku ingin pertemanan dan persahabatan ini hanya seumur jagung. Kita kenal udah setahun lebih tanpa saling bertemu dan itu bisa bertahan karena kita saling dukung, saling mendoakan rasanya begitu dekat berteman, bersaudara, bersahabat. Kini Pertemuan membuat kita saling mengetahui diri kita masing-masing. Lalu, kemudian kita berpisah untuk tidak saling melupakan dan tetap saling menghubungi satu dengan yang lain, sehingga persaudaraan tak terpisahkan walau jarak dan waktu memisahkan kita. Bila suatu saat kita dalam masalah dan kesulitan mungkin kita bisa saling membantu, mendukung, dengan doa juga harapan, lebih-lebih dukungan materi. Renungkanlah ini dik betapa besarnya arti dan makna sebuah persahabatan yang didalamnya ada nilai rasa keperdulian tak terukur dengan nilai materi berapapun besarnya.
Aku Benarkan “Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan kasih dan kita panen dengan penuh rasa terima kasih. Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan”. * (aku kutif dari kata kahril gibran tentang sahabat). Aku Ingin kehadiranku mampu membuat warna indah dalam kehidupan adik dan keluarga, begitu pula sebaliknya, aku saudara, sahabat, kawan, teman yang tak ingin di lupakan apa lagi di tinggalkan dan menjauhkan hati dan rasa yang kita miliki, sebab aku, hanyalah seorang kaka,teman,kawan juga sahabat. Yang bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa.
Kita sahabat berbeda jenis dan masing-masing memiliki tanggungungjawab mempertahankan nilai martabat dan moral, tentu sadar dan menjaga benar keutuhan dan ketahanan istana yang sudah kita miliki (masih ingat maknanya begitu dalam). Benar dik walau jarak memisahkan tapi rasa hati, perasaan seorang sahabat tak pernah berjauhan dan tak pernah saling membenci. Sebab Nilai dan arti persahabatan yang kita punya bukan untuk membuat orang-orang yang kita sayang dan cintai menjadi terluka hingga kita tak punya arti, penuh sesal sepanjang masa dan sepanjang umur kita. Dan dalam sebuah ikatan persahabatan aku hanya minta dan berharap pada mu dik, jangan mudah berubah, dan jangan buat untuk berubah.
Ingatkan “Persahabat dengan begitu hangat mengalahkan sinar mentari jauh lebih abadi*(kaya lagu itu kepompong) dan bermakna dalam dan membekas dari kisah cinta “Romeo dan Juliet”, “Galih dan Ratna”, “Aku dan Dia”, yang ada tidak merusak hati, tidak mengotori jiwa kita. Menjadi sahabat tak merubah kita jadi kupu-kupu, yang nakal. Kita adalah Sahabat yang saling memahami, untuk hal-hal yang perlu di pahami dan di mengerti dengan tetap tegar berdiri kuat demi banyak hal juga prinsip hidup.
Sebuah janji padaNYA sudah kita tunaikan dengan mengambil banyak hikmah dari perjalan kehidupan ini, Rahasia Hidup ini siapapun tak pernah menduganya kecuali ke YAQINAAN akan kekuasaan Allah untuk menggerakanNya. Karena Tiada yang tidak mungkin bila Allah menghendakiNya. Dan Allah memelihara persahabatan kita, dan mempertemukan kita dan keluarga di lain waktu dan kesempatan dalam keadaan yang lebih baik, sehat dan bahagia. Akhir kata ku sampaikan untuk di ingat ya:
Aku ingin pertemanan dan persahabatan ini hanya seumur jagung. Kita kenal udah setahun lebih tanpa saling bertemu dan itu bisa bertahan karena kita saling dukung, saling mendoakan rasanya begitu dekat berteman, bersaudara, bersahabat. Kini Pertemuan membuat kita saling mengetahui diri kita masing-masing. Lalu, kemudian kita berpisah untuk tidak saling melupakan dan tetap saling menghubungi satu dengan yang lain, sehingga persaudaraan tak terpisahkan walau jarak dan waktu memisahkan kita. Bila suatu saat kita dalam masalah dan kesulitan mungkin kita bisa saling membantu, mendukung, dengan doa juga harapan, lebih-lebih dukungan materi. Renungkanlah ini dik betapa besarnya arti dan makna sebuah persahabatan yang didalamnya ada nilai rasa keperdulian tak terukur dengan nilai materi berapapun besarnya.
Aku Benarkan “Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan kasih dan kita panen dengan penuh rasa terima kasih. Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan”. * (aku kutif dari kata kahril gibran tentang sahabat). Aku Ingin kehadiranku mampu membuat warna indah dalam kehidupan adik dan keluarga, begitu pula sebaliknya, aku saudara, sahabat, kawan, teman yang tak ingin di lupakan apa lagi di tinggalkan dan menjauhkan hati dan rasa yang kita miliki, sebab aku, hanyalah seorang kaka,teman,kawan juga sahabat. Yang bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa.
Kita sahabat berbeda jenis dan masing-masing memiliki tanggungungjawab mempertahankan nilai martabat dan moral, tentu sadar dan menjaga benar keutuhan dan ketahanan istana yang sudah kita miliki (masih ingat maknanya begitu dalam). Benar dik walau jarak memisahkan tapi rasa hati, perasaan seorang sahabat tak pernah berjauhan dan tak pernah saling membenci. Sebab Nilai dan arti persahabatan yang kita punya bukan untuk membuat orang-orang yang kita sayang dan cintai menjadi terluka hingga kita tak punya arti, penuh sesal sepanjang masa dan sepanjang umur kita. Dan dalam sebuah ikatan persahabatan aku hanya minta dan berharap pada mu dik, jangan mudah berubah, dan jangan buat untuk berubah.
Ingatkan “Persahabat dengan begitu hangat mengalahkan sinar mentari jauh lebih abadi*(kaya lagu itu kepompong) dan bermakna dalam dan membekas dari kisah cinta “Romeo dan Juliet”, “Galih dan Ratna”, “Aku dan Dia”, yang ada tidak merusak hati, tidak mengotori jiwa kita. Menjadi sahabat tak merubah kita jadi kupu-kupu, yang nakal. Kita adalah Sahabat yang saling memahami, untuk hal-hal yang perlu di pahami dan di mengerti dengan tetap tegar berdiri kuat demi banyak hal juga prinsip hidup.
Sebuah janji padaNYA sudah kita tunaikan dengan mengambil banyak hikmah dari perjalan kehidupan ini, Rahasia Hidup ini siapapun tak pernah menduganya kecuali ke YAQINAAN akan kekuasaan Allah untuk menggerakanNya. Karena Tiada yang tidak mungkin bila Allah menghendakiNya. Dan Allah memelihara persahabatan kita, dan mempertemukan kita dan keluarga di lain waktu dan kesempatan dalam keadaan yang lebih baik, sehat dan bahagia. Akhir kata ku sampaikan untuk di ingat ya:
“Nisa dan Tuti berbody aduhai, GEDE Orangnya "
”si Acil Wira gayanya bermerk”
”si Acil Wira gayanya bermerk”
“Bertemu sahabat karena Allah untuk janji yang tak terlupakan”
Awal Tahun 2009
Nisa Harbi.
Nisa Harbi.
Ndak paham maknanya
BalasHapus